Kamis, 21 Maret 2013


TERINDAH DI MATAKU
                                                   
                                          karya dewa negara

Kau Selamanya
Kaulah selamanya
Sebagai pengisi hatiku di jiwa
Sebagai cahaya penerang setiap luka
Kau separuhnya
Dari diriku, menjadi raja nan berkuasa
Membawa hati dalam keindahan istana cinta
Kaulah selamanya
Penuntun langkah, seketika hilang arah
Dan kembali, menjadi jalan yang terbaik
Kau memang nafas
Bila tanpanya, ku akan lepas
Terbang melintas langit tanpa batas
Dan tubuhku, tanpa arti hingga perlahan melemas
Kaulah selamanya
Sebuah janji telah terucap
Tak akan hilang, walau waktu mengubah dunia
Kau sebuah nada
Terdengar syahdu saat dimainkan
Dari gitar-gitar para sang dewa
Yang tercipta, sebagai teman rindu tiada terkira
Kaulah selamanya
Dan tak perlu ragu dengan kata dunia
Dunia adalah sandiwara, dunia terlahir sementara
Bersamalah denganku, dalam akhir abadi surga
pelukan rindu
Aku ditemani segelas teh manis,
bulan selepas gerhana kemarin malam,
hewan-hewan malam
dan kamu..
bercerita tentangmu,,
dipeluknya aku dalam buaian,,
dicumbunya aku,,
bahkan dimanapun aku berada,
kemanapun aku pergi dan kapanpun selagi ada aku,,
dihangatkannya hatiku, diajaknya berangan tentang cinta,,
mengajakku teteskan air mata, tersenyum, tertawa,,
digamitnya sela-sela jemari tanganku,,
diciumnya aku semesra sentuhan embun pagi,,
diselimutinya oleh segala rasa tentang dia dan hanya tentang dia,,
rindu itulah kamu..
kau guncang sendi-sendi hati
sentak batasan-batasan logika
meruntuhkan sekaligus membangun
melayukan, memekarkan
permainkan gejolak hasrat dalam hidup
rindu..
cemburu aku padamu
pada hadirmu di cinta kami
kau peluk erat kasihku seperti
dipeluknya aku..
cepatlah pulang temui cintamu
lalukan batasan,
biar mata menderaikan rasa
pelukan menjelaskan isi hati
genggaman tangan memaparkan apa yang terpahat dalam relung kalbu terdalam
rindu..
jangan pernah pergi dari cinta kami
biarlah kami terus cemburu padamu
saat raga terpisah rentang jarak dan masa
disaat aku dan belahan jiwa sedang tak bersama
jangan pernah lelah cemburukan kami padamu walau nanti cinta kan bersama selamanya
Dimatamu
Dimatamu..
Ada larik-larik puisi terindah
Yang kau tebar lewat nafas , lewat debar , lewat desir darah yang mengalir
Dimatamu..
Bahasa diucapkan namun sulit diterjemahkan
Dimatamu..
Kutemukam kesejukan jiwaku yang gersang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar